Rabu, 19 Agustus 2020

Manusia Menempati Permukaan Bumi

Manusia menempati bagian terluar bumi yang disebut permukaan bumi. Proses pembentukan permukaan bumi ini lebih jelasnya; karena pada lapisan luar bumi ini, terjadi gerakan indogen & eksogen yang mengakibatkan permukaan bumi terbentuk, & kemudian bagian luar bumi terbentuklah lapisan-lapisan kerak bumi. Dengan bantuan ilmu lain, seperti ilmu batu-batuan ( geologi ) kita dapat mengetahui / memperkirakan usia dari masing-masing lapisan bumi, sekaligus mengetahui kehidupan pada waktu itu. Dalam ilmu geologi, sejak terjadinya bumi hingga saat ini terdapat pembabakan sesuai jaman tertentu. Dalam pembabakan Sukmono (1973) adalah sebagai berikut;
 Manusia menempati bagian terluar bumi yang disebut permukaan bumi Manusia Menempati Permukaan Bumi
Foto: Manusia
1).Archaekum (jaman tertua);berlangsung sekitar 2.500 juta tahun. Keadaan bumi saat itu masih panas sehingga belum ada kehidupan / tanda-tanda adanya kehidupan. Namun pada akhir jaman ini mulai nampak kehidupan sedikit demi sedikit.
2).Palaeozoikum (jaman hidup tua) / jaman primair (jaman pertama); berlansung sekitar 340 juta tahun. Pada masa ini mulai ada tanda-tanda kehidupan; dari jenis binatang-binatang terkecil yang tidak memiliki tulang punggung sampai jenis ikan,& permulaan reptil & amphibi.
3).Mesozoikum (jaman hidup pertengahan) / disebut jaman hidup kedua (secundair); yang berlangsung sekitar 140 juta tahun. Di jaman ini kehidupan berkembang pesat dari jumlah jenis ikan maupun reptil & amphibi semakin banyak. Pada pertengahan jaman ini ada perubahan bentuk daria bangsa reptil yang secara luar biasa menjadi besar. Bekas-bekas maupun bukti-bukti bisa kita jumpai di beberapa belahan bumi ini. Dinousaurus memiliki panjang sampai 12 meter; sedangkan Atlantosaurus yang sisa-sisanya diketemukan di Amerika memiliki panjang lebih 30 meter.
4).Neozoikum / Kainozoikum (jaman hidup baru); yang berlangsung sejak kira-kira 60 juta tahun yang lalu hingga kini. Jaman ini dapat dibagi dalam jaman tertiair (jaman ketiga) & Quartair (jaman keempat). Pada jaman ketiga ini, mulai binatang-binatang menyusui sedangkan reptil lambat laun mulai mengalami kepunahan & jenis primat pada jaman ini mulai nampak. Spesies / jenis kera sudah banyak & jenis kera yang menyerupai manusia sudah banyak pada akhir jaman ini. Jaman keempat adalah jaman terakhir yang masih berlangsung hingga kini. Di jaman ini mulai ada manusia, & bukti-bukti sudah cukup ditemukan untuk menetapkan dengan pasti. Jaman keempat dimulai sekitar 600.000 tahun yang lalu; yang terbagi kedalam jaman dilluvium (Pleistocen) dan Alluvium (Holocen).

Di jaman Dilluvium suhu udara dipermukaan bumi tidak tetap; kadang naik & kadang turun. Saat suhu udara turun, maka es di kedua kutup mengalami perluasaan hingga daerah eropa utara, asia utara, & amerika utara tertutup salju / es. Menurunnya suhu udara menyebabkan perluasan wilayah es & mengakibatkan permukaan air laut mengalami penurunan. Lautan yang dangkal berubah menjadi daratan / daratan rendah. Karena meluasnya wilayah es, maka jaman ini disebut jaman es / glasial. Namun ketika suhu udara mengalami peninggkatan / naik, maka menyebabkan banyak es yang mencair & menyebabkan air laut menjadi naik. Hal ini mengakibatkan daratan terendam air, & menjadi wilayah perairan, karena hal tersebut masa ini disebut masa interglasial. Suhu udara yang berubah-ubah mengakibatkan jaman glasial / es dengan interglasial pada jaman dillivium itu silih berganti. Karena perubahan tersebut mengakibatkan perubahan iklim dipermukaan bumi. Hal tersebut mempengaruhi keadaan tanah serta kehidupan yang ada di permukaan bumi. Indonesia juga terpengaruh perubahan-perubahan itu.
Jaman Alluvium berlangsung kira-kira sekitar 20.000 tahun sebelum Masehi hingga sampai sekarang & berlangsung terus. Di jaman ini suhu relatif lebih stabil, sehingga permukaan bumi stabil juga. Di masa ini benar-benar sudah ada nenek moyang manusia & jenis manusia yang berkembang yaitu jenis Homo Sapiens (manusia  cerdas).

(baca juga lanjutannya; Manusia Prasejarah Indonesia)