Jumat, 08 November 2019

Mengonversi Teks Laporan Menjadi Puisi

Mengonversi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah perubahan dari satu sistem pengetahuan ke sistem yang lain. Dalam tulisan ini yang dimaksud dengan mengonversi teks adalah mengubah bentuk teks ke bentuk yang lain. Misalnya teks laporan hasil observasi menjadi puisi atau bentuk teks yang lain. Mengonversi teks laporan menjadi puisi berarti mengubah teks laporan ke bentuk puisi. Perubahan bentuk teks yang dilakukan hanya mengubah strukturnya saja, namun isi dari teks tidak diubah.

Dibutuhkan beberapa kemampuan untuk mengonversi teks laporan menjadi puisi. Beberapa kemampuan yang dibutuhkan antara lain pemahaman tentang struktur teks, tema, dan pemilihan kata. Untuk dapat menemukan tema dapat dilakukan dengan membaca teks laporan secrara cermat, dan berulang-ulang, selain itu juga diperlukan banyak latihan. Dengan memperbanyak latihan diharapkan dapat melakukan konversi teks dengan baik. Untuk dapat mengonversi teks laporan hasil observasi menjadi puisi dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
  1. Bacalah teks hasil laporan observasi dengan seksama
  2. Tentukan struktur teks laporan hasil observasi
  3. Rumuskan tema umum dari laporan tersebut untuk membantu mengonversi teks tersebut menjadi puisi.
  4. Tentukan makna yang terkandung dalam teks laporan hasil observasi.
  5. Pahami pada bagian deskripsi untuk membantu menuangkan ide dalam puisi
  6. Gunakan bahasa sendiri dengan tetap melibatkan kalimat dalam teks laporan.
  7. Gunakan telinga, mata, hati, peraba untuk menghidupkan imajinasi mengenai tema atau ide yang telah dirumuskan.
  8. Tuliskan hal-hal yang kita pikirkan, rasakan baik itu kegelisahan, kecewa, kegembiraan, simpati, dan lain-lain.
  9. Gunakan pilihan kata yang indah.

Sistem Peredaran Darah Manusia
  1. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah, dan jantung. Semua itu dapat diperinci sebagai berikut.
  2. Darah adalah cairan merah yang kental. Terdapat sekitar 3,5 liter darah pada rata-rata tubuh manusia dan dapat digolongkan menjadi golongan A, B, O, dan AB.
  3. Terdapat tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Pembuluh darah arteri adalah pembuluh darah yang lebar. Pembuluh darah jenis ini menyalurkan darah ke seluruh bagian tubuh. Darah pada pembuluh arteri berwarna merah cerah dan mengandung oksigen. Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang sempit. Pembuluh darah jenis ini memiliki dinding yang tipis dan tidak elastis. Adapun pembuluh darah kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil.
  4. Jantung adalah organ yang berbentuk seperti kerucut. Jantung terletak di tengah dada bagian dalam. Jantung merupakan organ yang tebal, berotot, dan mempunyai empat bilik. Rara-rata jantung mempunyai ukuran panjang kira-kira 13 cm, lebar 9 cm, dan tebal 6 cm. Berat jantung sekitar 300 gram.

Contoh konversi teks laporan tentang sistem peredaran darah manusia menjadi puisi antara lain sebagai berikut.

Tanpa dirimu Aku akan mati.
Kau mengalir dalam tiap jengkal tubuh
Dari jantung merayap ke seluruh tubuh
Mengantar makanan ke sel yang kelaparan

Kau hanya berupa cairan merah dan kental
Mengapa kau begitu sangat penting bagiku?
Walau hanya 3,5 liter volumemu
Kau adalah penentu hidup dan matiku

Arteri jadi jalan lebar setiap langkahmu
Menuju tiap ruang dalam tubuh ini
Kau alirkan oksigen demi hidupku
Merah cerah warnamu, aku kagum

Vena jalan lain untukmu
Walau sempit kau tetap melaju
Dinding tipis dan elastis tak membuat kauragu
Tuk menjaga tubuh tuanmu

Sang jantung yang selalu memompamu
Kerucut bentuknya tebal dan beortot
Empat bilik siap menjagamu
Agar selalu mengalir didalam tubuhku

Walau hanya sekepal rupamu
Dan tak sampai setengah kilo beratmu
Tubuh ini tak akan dapat berdiri seperti ini
Tanpa dirimu, oh darah....

Harimau
  1. Harimau (Panthera tigris) digolongkan ke dalam mamalia, yaitu hewan yang menyusui. “Kucing besar” itu adalah hewan pemangsa dan pemakan daging.
  2. Harimau dapat mencapai tinggi 1,5 meter, panjang 3,3 meter, dan berat 300 kilogram. Bulunya berwarna putih dan cokelat keemas-emasan dengan belang atau loreng berwarna hitam. Gigi taringnya kuat dan tajam untuk mengoyak daging. Kakinya berjumlah empat dengan cakar yang kuat untuk menerkam mangsanya.
  3. Harimau mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Harimau dapat hidup di hutan, padang rumput, dan daerah payau atau hutan bakau. Di Indonesia harimau dapat ditemukan di hutan dan hutan bakau di Pulau Sumatera dan Jawa.
  4. Harimau termasuk hewan penyendiri, tetapi mempunyai wilayah yang amat luas untuk berburu mangsa. Wilayahnya dapat mencapai kawasan perdesaan. Populasi harimau cenderung menurun karena sering diburu manusia. Oleh karena itu, harimau saat ini termasuk hewan yang dilindungi pemerintah agar tidak punah.
  5. Harimau menjadi pusat perhatian dalam dunia sastra, seni, dan olahraga. Harimau sering dijadikan tokoh dalam cerita rakyat, objek untuk foto atau gambar, dan maskot dalam olahraga.
Contoh konversi teks laporan tentang harimau menjadi puisi antara lain sebagai berikut.


Panthera tigris nama yang kau sandang
Kucing besar mamalia darat
Raja hutan yang perkasa dan gagah
Pemangsa hewan lain yang beranak

Tubuh kekar ekornya panjang
Bulu putih cokelat keemasan
Taring kuat, tajam mengoyak daging
Kaki empat kokoh bercakar

Di hutan kau menjadi raja
Di padang rumput kau menjadi juaranya
Hutan payau dan bakau kau takhlukan
Jawa dan Sumatera asal daerahmu

Dalam keheningan hutan kau menyendiri
Menjaga wilayah tempat mencari makan
Walau saudaramu sekarang berkurang
Karna ulah manusia yang tak peduli

Dalam sastra dirimu banyak disebut
Dalam olah raga dirimu menjadi maskot
Dalam cerita dirimu menjadi tokoh
Bagaimana nasibmu kini Sang Raja Hutan ?

Karbon
  1. Karbon adalah unsur kimia nonmetal yang disimbolkan dengan huruf C. Karbon berada di alam dalam bentuk karbon murni (seperti berlian dan grafit) dan karbon terikat secara kimia dalam senyawa alam yang dapat berbentuk kristal murni (seperti berlian dan grafit). Karbon umumnya berada dalam senyawa ikatan kimia dengan unsur lain yang juga dapat berbentuk senyawa organik (seperti batu bara dan petroleum) atau senyawa anorganik (seperti gamping dan bubuk pengembang kue). Terlepas dari persebarannya yang cukup luas, karbon hanya berjumlah 0,19 persen dari kerak bumi.
  2. Kedua bentuk dasar karbon tersebut mempunyai sifat-sifat yang sangat berbeda. Berlian terbentuk dari atom yang terikat dengan sangat kuat sehingga dikenal sebagai benda yang paling keras. Di pihak lain, karbon yang kedua, yaitu grafit, memiliki kekerasan lebih rendah daripada berlian. Grafit disusun oleh atom yang berbentuk heksagonal pada lembaran-lembaran yang sejajar. Setiap lembaran hanya terikat secara terpisah-pisah sehingga grafit terasa licin dan dapat digunakan sebagai pelumas atau alat tulis. Benda hitam yang terdapat di dalam pensil adalah grafit. Perbedaan penting lain antara berlian dan karbon adalah daya hantar arus listrik yang dikandung. Berlian adalah benda nonkonduktor (tidak dapat menghantarkan arus listrik), sedangkan grafit adalah benda konduktor (dapat menghantarkan arus listrik). Akan tetapi, baik berlian maupun grafit mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi.
  3. Sifat optik berlian sangat signifikan. Berlian mempunyai indeks refraksi paling tinggi jika dibandingkan dengan batu permata apa pun sehingga benda ini memantulkan cahaya ke mata dengan lebih menyilaukan daripada pantulan dari jenis batu permata yang lain. Berlian juga mempunyai daya dispersif yang luar biasa. Berlian dapat mengurai cahaya menjadi spektrum yang berwarna-warni.
  4. Pada suhu rendah semua bentuk karbon lembek, tetapi pada suhu tinggi karbon akan bersenyawa dengan oksigen dalam proses oksidasi. Bentuk karbon apa pun ketika bersenyawa dengan oksigen yang banyak pada suhu tinggi akan membentuk karbon monoksida. Karbon monoksida terbentuk sebagai hasil pembakaran mesin yang menggunakan minyak petroleum dan ditemukan dalam jumlah yang besar pada buangan knalpot mesin otomotif. Apabila terkena panas di atmosfer bersama oksigen bebas, karbon dasar akan terkonversi menjadi dioksida. Karbon dioksida relatif tidak reaktif. Bahan yang terbakar pada suhu yang relatif rendah, seperti kayu dan kertas, tidak akan terbakar dalam karbon dioksida. Atas dasar ini, karbon dioksida digunakan sebagai bahan pemadam kebakaran.

Contoh konversi teks laporan tentang karbon menjadi puisi antara lain sebagai berikut.

Sosok misterius dengan inisial C
Bergerak bebas bersama angin yang bertiup
Murni seperti berlian, mengkristal seperti gafit
Itulah dirimu adanya yang kutahu

Tak ada permata yang mampu melawanmu
Refraksi tinggi bagai gunung
Cahaya terpendar dari tubuhmu
Menyilaukan mata yang memandang
Dalam udara yang terhirup olehku
Dalam tambang yang nun jauh di sana
Ujung pensil yang mengisi lembar kertasku
Di sanalah kau bersemayam dalam diam

Ketika badanmu terikat kuat
Kau tampil begitu keras, sekeras berlian
Namun, dalam lembaran sejajar
Kau lebih lembut dan anggun
Dispersif yang luar biasa darimu
Mengurai cahaya bagai pelangi
Menjadi spektrum warna
Indah dan warna-warni

Dalam kebekuan kau begitu lembek
Dalam kehangatan kau bersenyawa
Ketika bertemu oksigen panas
Kau berubah menjadi karbonmonokida
Ketika kau tampil keras,
Arus tak mampu menembus tubuhmu
Namun ketika kau tampil lembut
Segelintir arus merasuk dalam jiwamu

Mesin dan petroleum yang melahirkanmu
Oksigen bebas membentukmu
Namun kau tak reaktif
Disitulah kau berguna bagi manusia
Komodo
  1. Tahukah kalian hewan melata apakah yang paling besar? Hewan itu adalah komodo. Hewan itu hidup di semak-semak belukar dan di daerah hutan di sejumlah pulau di Indonesia.
  2. Komodo adalah hewan melata terberat di dunia yang mempunyai berat 100 kg atau lebih. Komodo terbesar yang pernah diukur mempunyai panjang lebih dari 3 meter dan berat 166 kg, tetapi ukuran komodo rata-rata yang hidup secara liar adalah sekitar 2,5 meter dengan berat 91 kg.
  3. Komodo mempunyai kulit bersisik yang berwarna abu-abu, moncong yang lancip, tungkai lengan yang kuat, dan ekor yang berotot. Komodo menggunakan indra penciuman yang tajam untuk mendeteksi keberadaan bangkai hewan yang terletak beberapa kilometer di kejauhan. Komodo memburu hewan melata lainnya, seperti hewan mamalia yang besar, bahkan kadang-kadang bertindak sebagai hewan kanibal.
  4. Hampir semua bagian gigi komodo tertutup oleh gusi. Ketika komodo sedang makan, gusinya berdarah dan menjadi media ideal bagi berkembangnya bakteri yang berbahaya. Bakteri yang hidup dalam air liur komodo menyebabkan darah korban yang digigit keracunan. Komodo akan menggigit hewan mangsanya, lalu membuntutinya sampai hewan itu lemas tidak berdaya untuk dibawa pergi.
  5. Spesies hewan melata ini terancam punah. Kenyataan itu, antara lain, disebabkan oleh kegiatan perburuan yang tidak bertanggung jawab, terbatasnya hewan yang menjadi mangsanya, dan habitatnya yang rusak.

Contoh konversi teks laporan tentang komodo menjadi puisi antara lain sebagai berikut.

Dirimu makhluk melata terbesar
Yang hidup disemak hutan belukar
Di pulau Komodo kau beredar
Tubuh besar kaki bercakar

Berat tubuhmu membuat musuh gentar
Tiga meter 166 kg jenismu yang terbesar
Beda nasib kawanmu yang liar
Tubuh ringan badan tak besar

Kulit bersisik abu-abu samar
Moncong lancip, tungkai kekar
Ekor berotot menambah sangar
Tampak gagah bila berkoar

Indera pencium tajam bagai radar
Bangkai hewan yang jauh tetap terkejar
Hewan melata semua dihajar
Demi perutmu yang lapar

Gusi menutup gigi tersamar
Gusi berdarah bakteri tersebar
Musuh tergigit bakteri menyebar
Ikuti langkah sampai mangsa tak sadar

Walau dirimu terancam bubar
Oleh manusia yang tak sadar
Tangkap hewan berburu liar
Habitat rusak kaupun terkapar